PERSEMBAHAN YANG TERBAIK

  •  Gerald Raynhart Stephen
  •  

Bacaan: Yohanes 12:1-8


Ketika saya melayani di sebuah pedalaman, saya merasa terkejut karena segala sesuatu dipersiapkan dengan baik oleh penduduk setempat. Mulai dari tempat tinggal sampai makanan yang bahkan jarang sekali mereka suguhkan sehari-hari. Mereka berkata bahwa ini adalah makanan istimewa yang disediakan bagi kami. Bagi mereka kedatangan pelayan-pelayan Tuhan sangat mereka rindukan, sehingga mereka menyiapkan segala sesuatu yang terbaik bagi kami. Bukankah ketika kita menganggap seseorang itu spesial, kita akan memberikan yang terbaik kepadanya?

Setelah Yesus membangkitkan Lazarus dari kematian, orang-orang Yahudi yang hendak menghibur Maria dan Marta atas kematian Lazarus pun takjub dan banyak yang menjadi percaya. Maka dari itu mereka tidak langsung undur diri setelah melihat kebangkitan Lazarus, melainkan menantikan pengajaran dari Yesus. Selain itu Maria dan Marta yang sangat bersyukur atas mukjizat Yesus ini pun membuat sebuah perjamuan makan bagi Yesus. Di situ pun Lazarus makan bersama-sama dengan mereka.

Sambil makan bersama, tiba-tiba Maria datang dan meminyaki kaki Yesus dengan minyak narwastu murni yang mahal sekali, dan menyekanya dengan rambutnya (ay. 3). Melihat hal itu semua orang terkejut dan salah satu dari mereka adalah Yudas Iskariot. Ia adalah seorang yang senang untuk mengambil uang dalam kas yang dipegangnya (ay. 6). Ia berkata "mengapa minyak itu tidak dijual dan dibagikan kepada orang miskin saja?" Hal ini sebenarnya bukan sesuatu yang salah, karena berbagi kepada orang miskin  juga adalah tindakan yang baik. Tetapi apa yang menjadi respon Yesus?

Yesus meresponi hal tersebut dengan berkata "biarkanlah dia, supaya ia melakukannya untuk hari penguburan-Ku. Sebab orang miskin selalu ada bersamamu, tetapi Aku tidak (ay. 7-8)." Yesus ingin menunjukkan sekali lagi bahwa Maria melakukan apa yang terbaik untuk dilakukan pada saat itu. Dalam Hal ini bukan berarti Yesus lebih senang diberikan sesuatu yang mahal, melainkan Ia tau bahwa Maria sedang mempersembahkan yang terbaik bagi-Nya. Selain itu Yesus juga tidak melarang orang-orang untuk berbagi kepada orang-orang miskin.

Ada dua tokoh yang sedang dibandingkan dalam kisah ini, yaitu Maria dan Yudas Iskariot. Maria memberikan minyak yang mahal bagi Yesus dengan kesungguhan hati. Namun Yudas berkomentar bukan karena ia ingin sungguh-sungguh berbagi, melainkan ia sangat menyayangkan minyak yang mahal tersebut. Jelas sekali Injil Yohanes menjelaskan bahwa Yudas adalah seorang pencuri, yang berarti ia lebih senang kepada harta. Dari perbandingan ini kita dapat melihat bahwa Yesus menghendaki persembahan yang terbaik bagi-Nya daripada hati yang berpura-pura ingin melakukan kebaikan.

Kepalsuan sering kita temui. Saat ini banyak orang-orang yang melakukan kebaikan hanya untuk keperluan konten mereka agar mendapatkan keuntungan dan pujian. Perbuatan baik dilakukan hanya sebagai topeng untuk mendapatkan pujian dan keuntungan bagi diri sendiri. Mirisnya lagi cukup banyak orang percaya yang melakukan kepalsuan tersebut bahkan ketika mereka tidak membuat sebuah konten.

Mari kita berikan yang terbaik bagi Tuhan. Memang betul saat ini kita tidak bisa melakukan apa yang Maria lakukan karena Yesus sudah naik ke Sorga. Tetapi kita tetap bisa mempersembahkan yang terbaik bagi Yesus dengan melakukan perintah-perintah-Nya. Demikian juga mengasihi dan berbagi kepada sesama adalah perintah Yesus yang Ia kehendaki untuk kita lakukan. Tentunya perlu kita lakukan dengan penuh ketulusan hati dengan tidak berpura-pura. Kiranya Tuhan selalu menguatkan kita untuk mempersembahkan yang terbaik kepada-Nya, melakukan perintahnya dengan penuh ketulusan.

Pokok Doa:
1. Pergumulan studi dan pekerjaan remaja pemuda GKI Coyudan
2. Rangkaian paskah dan penghayatan jemaat akan kematian dan kebangkitan Yesus
3. Pergumulan jemaat yang sakit dan lanjut usia

Gerald Raynhart Stephen