TETAP MELEKAT PADA TUHAN

  •  Johanis Melsasail
  •  

Bacaan: Kejadian 45:4-5
======================

 

"Lalu kata Yusuf kepada saudara-saudaranya itu: "Marilah dekat-dekat." Maka mendekatlah mereka. Katanya lagi: "Akulah Yusuf, saudaramu, yang kamu jual ke Mesir. Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu.

Bukan perpisahan yang aku tangisi, tetapi pertemuanlah yang aku sesali. Inilah ungkapan yang menyedihkan dari orang-orang yang akan berpisah karena putus cinta. Namun Yusuf memiliki perasaan yang berbeda dengan ungkapan di atas. Yusuf menangis bahagia justru oleh karena pertemuan yang membawa sukacita bersama saudara-saudaranya. Apa yang membuat Yusuf menangis bahagia?

1. Karena la melihat peristiwa masa lalu sebagai campur tangan Allah oleh karena itu ia tidak marah atau dendam atas perbuatan jahat saudara-saudaranya itu. 
2. Karena Allah telah mengubah rencana jahat saudara-saudaranya, menjadi rancangan damai sejahtera bagi keluarganya. 
3. Karena Yusuf menyadari bahwa semua yang terjadi dalam hidupnya merupakan rencana Tuhan bagi jalan hidupnya, sehingga dalam menjalani semuanya itu, Yusuf menjadikan Tuhan sebagai jaminan hidupnya, sehingga ia mengalami lawatan Tuhan terus menerus.

Dalam kehidupan orang beriman, mungkin kita juga seringkali mengalami peristiwa-peristiwa yang menyedihkan, yang membawa penderitaan berkepanjangan. Dalam proses itu, jika kita tetap setia dalam keyakinan iman dan percaya bahwa Allah menyertai kita, maka hidup kita pun akan berakhir dengan kemenangan dan sukacita. Peristiwa tragis dalam hidup ini memang sering menjadi salah satu bentuk ujian bagi kesetiaan iman kita kepada Allah. Bisa jadi bahwa orang beriman pun suatu ketika kalah dalam ujian kesetiaan seperti ini. Mungkin karena keyakinannya mulai goyah, ada keraguan bahwa Tuhan masih menyertai hidupnya. Atau bahkan kita akhirnya menyalahkan Tuhan, "Ah.. mengapa Tuhan memberikan penderitaan yang berat dalam kehidupanku?" Benarkah Tuhan mengasihi aku?

Dari kehidupan Yusuf, kita belajar untuk tetap setia dan percaya kepada Allah. la sesungguhnya tidak akan membiarkan umat-Nya berada dalam kungkungan kuasa iblis yang membinasakan. Mungkin la sedang merencanakan suatu kehidupan yang damai sejahtera bagi umat-Nya. Jadi, walaupun rupa-rupa penderitaan kita alami dalam kehidupan di dunia ini, namun tetaplah pertahankan keyakinan iman kita kepada-Nya.

Pokok Doa:
1. Penatalayanan GKI Coyudan.
2. Pergumulan jemaat.
3. Pemerintah dan bangsa Indonesia.

Bpk Johanis Melsasail