SETERU

  •  Daniel Kristanto Gunawan
  •  


Amsal 16:7
Jikalau TUHAN berkenan kepada jalan seseorang, maka musuh orang itu pun didamaikan-Nya dengan dia.

Berseteru itu tidak nyaman, menjengkelkan, apalagi jika yang salah bukan dari pihak kita. Tapi tetap aja ada yang sengaja bermusuhan dengan kita berlama-lama. Kita sudah mencoba meminta maaf, meskipun tidak salah, supaya damai aja. Tapi pihak yang sana malah makin merasa paling benar. Rasanya makin menjengkelkan bukan? Atau barangkali kita yang salah, tapi terlalu gengsi untuk meminta maaf. Sama-sama tidak nyaman.

Firman Tuhan dalam Amsal sungguh menyapa kita yang sedang berseteru. Ayat sederhana tapi mendalam maknanya. Jika Tuhan berkenan pada jalan seseorang, maka musuh orang itu pun didamaikan-Nya dengan dia. 

“Jalan yang diperkenan Tuhan” sebuah undangan kepada kita untuk memeriksa diri, apakah memang jangan-jangan kita yang bersalah? Atau kalau memang kita tidak bersalah, apakah kita tetap tulus mengasihi dan mengampuninya? 

Perkenanan Tuhan juga berarti tentang percaya pada prosesnya. Mengampuni membutuhkan proses yang tidak mudah. Barangkali orang itu sedang bergumul untuk meminta maaf pada kita, atau memberi maaf kepada kita.

Kiranya kita boleh berlega hati karena firman ini. Kerjakan bagian kita untuk intropeksi diri. Jika kita bersalah, minta maaf. Jika tidak bersalah, ampuni orang itu. Lepaskan, ikhlaskan..
Tuhan akan mendamaikan kelak.

Doa Pribadi
“ Tuhan berikanlah kami kelapangan hati untuk saling mengampuni, agar tidak terjerat dendam dan benci, serta meneladani kasih-Mu. Amin”