SALIB: TITIK TEMU KEADILAN DAN KASIH

  •  Daniel Kristanto Gunawan
  •  

Renungan harian GKI Coyudan

Rabu, 23 April 2025


Salib: Titik Temu Keadilan dan Kasih


Roma 3:25 

“Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan  dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya”


Suatu hari, seorang ayah mendapati anaknya memecahkan kaca jendela tetangga saat bermain bola. Anaknya ketakutan dan tahu bahwa ia bersalah. Sang ayah tidak menyuruh anaknya kabur atau menyangkal, tapi ia datang ke rumah tetangga, meminta maaf, dan membayar kerusakan itu dengan uangnya sendiri. Ia tahu anaknya belum mampu membayar, tapi ia juga tidak ingin anaknya tumbuh tanpa tanggung jawab. Sambil membayar, ia memeluk anaknya dan berkata, 'Aku lakukan ini supaya kamu tahu: kesalahan ada harganya, tapi kasihku padamu tidak akan hilang.'
Ilustrasi sederhana ini menjadi pengingat kita akan  kasih Allah. Kita yang bersalah, Dia yang membayar.  


Dalam Roma 3:25, Rasul Paulus mengingatkan akan  inti dari Injil. Ayat ini menunjukkan bahwa Allah tidak menutupi dosa, tapi juga tidak menghukum manusia tanpa harapan. Ia memilih jalan luar biasa: mengutus Anak-Nya sendiri untuk menjadi pendamaian. Istilah “pendamaian” bukan karena Allah kejam, tapi karena keadilan menuntutnya, dan kasih menggenapinya.

Yesus tidak mati hanya untuk menunjukkan kasih-Nya, tetapi untuk menanggung hukuman yang seharusnya menjadi milik kita. Salib menjadi bukti seriusnya dosa dan besarnya pengampunan.


Karena itu, mari kita berhenti sejenak hari ini untuk bertanya: Apakah aku masih menyadari betapa beratnya dosa di hadapan Tuhan? Atau apakah aku mulai menganggap entengnya, hanya karena berpikir “Tuhan pasti mengampuni”? Dan ketika aku mengingat salib, apakah hatiku masih tersentuh oleh kasih yang begitu besar? Apakah aku sungguh-sungguh menghargainya, bukan hanya dengan kata-kata, tapi dengan hidup yang berubah dan hati yang gentar?


Doa Pribadi:

Tuhan, terima kasih karena di dalam Kristus kami  menemukan pengampunan dan damai. Ajari kami untuk menghargai salib-Mu, bukan hanya dengan kata-kata, tetapi dengan hidup yang berubah. Biarlah hari ini kami berjalan dalam terang kasih dan kebenaran-Mu. Amin.


Pdt Daniel K Gunawan