PELANGI SEBAGAI TANDA PERJANJIAN TUHAN

  •  Johanis Melsasail
  •  

Bacaan: Kejadian 9:8-17

Pernahkah kita melihat pelangi di langit? Kalau pernah maka pelangi itu mengingatkan kita pada janji Allah dalam kehidupan Nuh dan keturunannya, termasuk dengan kita. Isi perjanjian Allah itu sebagai berikut: 

Pertama. Aku berjanji kepadamu dan keturunanmu bahwa aku tidak lagi mendatangkan air bah untuk membinasakan bumi ini.
Kedua. Aku telah menaruh pelangi di awan-awan sebagai tanda perjanjianKu dengan engkau dan dengan segenap isi bumi sampai pada akhir zaman.
Ketiga. Aku akan melihat pelangi itu dan Aku akan mengingat ingat janjiKu yang kekal kepadamu dan semua makhluk hidup di atas bumi ini.

Bagaimana respons kita terhadap janji Allah yang begitu indah dan kekal dalam kehidupan kita ini? Kita telah melihat dan mengalami penyertaan Allah sampai saat ini, maka sepantasnyalah kita merespon itu dengan sikap hidup benar seturut kehendak Tuhan, dan jauhkan diri dari dosa yang menyebabkan murka Allah. Kita harus berpegang pada firman Tuhan dan hidup kita selalu melekat pada Tuhan.

Allah telah berinisiatif memberikan janji, yang lebih kita maknai sebagai penyataan berkat bagi seluruh ciptaan. Berkat dalam perjanjian itu merupakan wujud kebaikan Allah bagi umat manusia dan segala yang bernafas. Sebagai manusia yang terikat oleh perjanjian, sudah sepatunyalah kita bersyukur atas perjanjian yang telah diadakan Allah melalui Nuh. Karena itu, kita harus memiliki komitmen untuk taat kepada Allah, sebagai wujud ungkapan syukur kita atas berkat yang telah dinyatakan. 

Komitmen bukan hanya berkaitan dengan pernyataan janji, tetapi lebih pada bagaimana hidup kita mengalami keterikatan atas janji yang telah terucap. Salah satu wujud ketaatan adalah meneladani kebaikan Allah dengan melakukan perbuatan baik di dalam kehidupan kita. Perbuatan baik tidak boleh dipahami sebagai cara untuk mengumpulkan amal dan pahala agar Allah senang dan menyelamatkan kita. Perbuatan baik harus dipahami sebagai bukti keberadaan kita sebagai anak-anak perjanjian, sekaligus wujud ungkapan syukur atas kebaikan Allah yang telah mengaruniakan perjanjian bagi umat manusia, terlebih keselamatan melalui Tuhan Yesus Kristus Juru Selamat Dunia.

Pokok Doa:
1. Untuk Penatalayanan Gereja
2. Untuk pergumulan jemaat
3. Untuk Pemerintah dan Bangsa Indonesia.