KARUNIA ROH KUDUS

  •  Gerald Raynhart Stephen
  •  

1 Korintus 12:4-11

Sebagai warga negara Indonesia tentu kita tahu semboyan "Bhinneka Tunggal Ika," atau berbeda-beda tetapi tetap satu. Semboyan ini menggambarkan rakyat Indonesia yang memiliki berbagai macam suku bangsa tetapi berada di dalam kesatuan bangsa. Semboyan ini ingin menjunjung tinggi rasa persatuan dari perbedaan-perbedaan yang dimiliki oleh masing-masing rakyat Indonesia. Semboyan ini juga ternyata dimiliki oleh orang-orang percaya yang percaya bahwa kita hidup di dalam kesatuan oleh karena pekerjaan Roh Kudus.

Korintus adalah sebuah kota yang memiliki letak yang sangat strategis. Karena itu juga, Korintus menjadi tempat yang paling sering di datangi oleh orang banyak. Hal ini membuat kota Korintus memiliki rakyat yang sangat beragam. Demikian juga orang-orang Kristen di kota Korintus yang berbeda-beda. Maka dari itu, Rasul Paulus hendak menasehati jemaat di Korintus akan hal tersebut.

Paulus membahas tentang karunia-karunia Roh Kudus yang diberikan-Nya kepada setiap orang percaya. Roh Kudus memberikan karunia-karunia tersebut dengan maksud agar jemaat hidup dan mementingkan kepentingan bersama (ay. 7). Sehingga dapat dikatakan bahwa karunia Roh Kudus bukanlah sesuatu yang dapat dipamerkan, melainkan justru untuk saling melengkapi satu dengan yang lainnya. Lebih lagi karunia-karunia yang diberikan kepada tiap-tiap orang tidaklah harus sama, sehingga ini juga menunjukkan bahwa karunia Roh bukanlah sesuatu yang justru menimbulkan iri hati melainkan dapat membuat setiap kita bersyukur atas apa yang dikaruniakan kepada kita oleh Roh Kudus.

Jika melihat kembali kepada konteks jemaat di Korintus, kita bisa lebih memahami mengapa Rasul Paulus menasehatkan mereka dengan penjelasan mengenai karunia Roh Kudus. Sebab, latar belakang mereka yang berbeda seharusnya bukan menjadi penghalang bagi mereka untuk tetap bersatu. Khususnya bagi setiap orang percaya di Korintus yang sudah menerima karunia-karunia Roh Kudus, mereka seharusnya tidak menggunakan karunia-karunia itu untuk menonjolkan diri mereka masing-masing tetapi justru dapat saling melengkapi. Juga dari perbedaan karunia yang mereka dapatkan seharusnya membuat mereka dapat tetap bersatu dan mensyukuri karunia yang diberikan oleh Roh Kudus.

Satu catatan penting lagi yaitu bahwa karunia Roh Kudus adalah sebuah pemberian dari Roh Kudus (ay. 6, 11). Maka dari itu karunia Roh Kudus tidaklah mungkin dapat kita cari sendiri, atau bahkan mungkin kita latih. Sebab seberapapun usaha kita untuk mendapatkan karunia Roh Kudus, itu tetaplah karunia atau pemberian oleh Roh Kudus. Jadi jika Tuhan tidak menghendakinya maka kita tidak akan memperolehnya. Lagipula Tuhan tahu karunia apa yang kita perlukan agar kita dapat saling melengkapi jemaat Tuhan lainnya.

Pentakosta menjadi satu momen dimana kita dapat melihat bahwa Allah tidak meninggalkan kita dan juga menepati janji-Nya. Ia memberikan kita Roh Kudus dan juga karunia-karunia Roh-Nya, sehingga kita dimampukan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan Allah di dunia. Demikian juga melalui karunia-karunia tersebut kita dapat saling melengkapi dan melayani sesama kita. Kiranya Roh Kudus Tuhan selalu menguatkan dan menolong kita melakukan kehendak Allah di dunia ini.


Pokok Doa:

1. Pergumulan studi dan pekerjaan remaja pemuda GKI Coyudan

2. Persiapan Retreat aktivis

3. Pergumulan jemaat yang sakit dan lanjut usia


Gerald Raynhart Stephen