MEMBEDAKAN ROH
Bacaan: 1 Yohanes 4:1-6
Suatu kali ketika saya makan bersama dengan istri saya di suatu tempat, tiba-tiba istri saya berkata bahwa makanan itu hambar dan kurang garam. Tapi bagi saya, makanan itu baik-baik saja. Lidah saya memang tidak terbiasa merasakan makanan sehingga saya hanya mementingkan rasa kenyang daripada rasa makanan tersebut. Karena itu juga akhirnya saya tidak dapat membedakan manakah makanan yang rasanya pas, dan manakah makanan yang hambar. Sama halnya dengan saya yang tidak bisa membedakan rasa makanan, nampaknya jemaat pembaca surat Rasul Yohanes ini juga mengalami hal yang sama. Namun ini bukan tentang rasa makanan, melainkan tentang membedakan Roh Kristus dan antikristus.
Rasul Yohanes sedang memperingatkan jemaatnya tentang penyesatan yang terjadi pada waktu itu. Ajaran sesat yang tersebar waktu itu adalah ajaran doketisme, dimana mereka menyangkali ketuhanan Yesus. Bagi para penyesat itu tidak mungkin Tuhan menjadi manusia. Lalu, karena mereka menganggap bahwa dunia ini jahat dan kotor, tidak mungkin Tuhan mau turun ke dalam dunia.
Maka dari itu Rasul Yohanes menjelaskan bahwa dengan adanya penyesat-penyesat itu, jemaat perlu untuk menilai dengan teliti bagaimana Roh Allah yang benar dan manakah roh yang disebut dengan roh antikristus. Lebih lagi Rasul Yohanes menjelaskan bahwa Roh Allah yang benar itu akan membuat orang mengakui Yesus Kristus turun ke dunia dan juga mengaku bahwa Dia lah Allah (ay. 2). Tetapi roh antikristus tidak mengakuinya (ay.3). Bahkan Rasul Yohanes juga berkata bahwa ajaran sesat ini sebenarnya sudah pernah mereka dengar sebelumnya, dan akhirnya itu benar-benar terjadi (ay.3).
Rasul Yohanes juga memberikan kekuatan serta penghiburan kepada jemaatnya. Sebab Rasul Yohanes tahu bahwa jemaat sedang dalam kebingungan untuk menghadapi ajaran sesat tersebut. Rasul Yohanes berkata bahwa setiap jemaat yang percaya kepada Tuhan adalah anak-anak Allah, dan juga memiliki Roh Allah yang lebih besar dibandingkan roh-roh yang sesat itu (ay.4). Sehingga dengan demikian jemaat yang percaya kepada Tuhan pasti dapat mengalahkan para penyesat itu.
Menarik juga ketika Rasul Yohanes memberikan pernyataan bahwa ajaran sesat itu berasal dari dunia; berbicara soal hal-hal dunia; dan dunialah yang menjadi pendengar mereka (ay.5). Hal ini sangat berkaitan dengan paham dari ajaran sesat itu sendiri yang menganggap bahwa dunia itu jahat. Pernyataan ini juga menunjukkan bahwa rasul Yohanes sedang membuat sebuah sindiran yang sesuai dengan paham ajaran sesat itu sendiri. Yaitu bahwa ajaran sesat ini juga adalah ajaran yang jahat karena ajaran ini berasal dari dunia.
Ajaran-ajaran sesat pada waktu itu memang sangat membuat bimbang jemaat yang percaya kepada Tuhan. Ajaran-ajaran itu pun terus menerus berkembang dan bahkan terus ada sampai pada saat ini. Dan memang hal itu sudah tertulis dalam Alkitab yaitu bahwa kita akan terus menghadapi nabi-nabi palsu yang menyesatkan banyak orang dengan ajaran-ajaran sesatnya. Mungkin memang tidak lagi sama dengan ajaran doketisme yang menyangkal ketuhanan Yesus, tetapi mungkin dalam ajaran-ajaran yang lainnya.
Maka dari itu kita perlu belajar seperti yang diungkapkan oleh Rasul Yohanes yaitu untuk menguji kembali atau menilai dengan teliti roh apakah yang sedang kita hadapi. Sehingga ketika kita bertemu orang yang sedang mengajar Firman atau ajaran-ajaran tertentu kita tidak tersesat. Lalu bagaimana caranya agar kita dapat menilai dengan teliti? Tentunya dengan cara memperlengkapi diri kita dengan pemahaman yang benar sesuai dengan pembacaan Alkitab sehari-hari, dan juga dengan memohon hikmat dari Tuhan untuk dapat menilai dengan teliti roh apakah yang sedang kita hadapi.
Pokok Doa:
1. Setiap rangkaian kegiatan pekan anak bulan ini
2. Masa-masa akhir liburan bagi anak-anak
3. Pergumulan jemaat yang sakit dan lanjut usia