JALAN MULIA, JALAN DERITA

  •  Lydia Kwa She Ing
  •  

Ibrani 5 : 5-10

 

Jika kepada kita diberi pilihan: menjadi kaya raya tetapi tidak bahagia atau bahagia tetapi hidup pas-pasan. Kira-kira mana yang akan dipilih ? Kalau bisa menawar, pasti memilih  kaya raya dan bahagia. Tidak ada seorang manusiapun yang ingin hidup menderita di dunia ini tetapi seringkali hidup tidak memberi pilihan seperti yang kita inginkan. Ketika kita melihat orang lain yang hidupnya berkelimpahan, maka kita lalu menyimpulkan bahwa pasti dia bahagia dengan segala yang dimiliki dan merasa Tuhan tidak adil karena hidup kita tidak seperti dia, padahal belum tentu dia hidup bahagia karena setiap manusia punya masalah dan pergumulan yang tidak diketahui orang lain.

 

                Seorang hamba Tuhan bersaksi bagaimana mereka dianugerahi anak ketiga yang mendapat diagnosa penyakit diabetes tipe 1 karena faktor keturunan. Ketika mendengar diagnosa tersebut sebagai orang tua tentu mereka sangat sedih, kuatir, takut bagaimana jika anak mereka yang baru berusia 3 tahun itu akan meninggal dunia, tetapi kemudian mereka memilih untuk belajar merawat dan membesarkan anak ini dengan menanamkan hal-hal yang positif. Anak ini bertumbuh dengan rasa percaya diri baik sehingga dia menjadi anak yang tidak berbeda dengan teman-temannya. Saat ini anak tersebut berusia 10 tahun, masih tetap menderita diabetes dan harus disuntik insulin  4-5 kali sehari. Meski demikian, dia tumbuh menjadi anak yang optimis, berprestasi, menginspirasi dan menjadi berkat bagi banyak orang melalui vlog yang mereka buat untuk menolong orang lain yang juga menderita penyakit yang sama.

 

                Tuhan Yesus ketika berada di dunia sebagai manusia, Ia telah memberi teladan kepada kita bagaimana seorang Anak yang menaati BapaNya meskipun harus menjalani penderitaan untuk menggenapi janji keselamatan bagi umat manusia. Karena itu sebagai makhluk ciptaan Allah, apakah kita mau taat menjalani hidup sesuai kehendakNya ketika yang Tuhan berikan itu berat dan tidak sesuai dengan apa yang kita mau atau kita lebih memilih jalan kita sendiri. Satu hal yang harus menjadi arahan dan pegangan dalam hidup kita, sebagaimana Tuhan Yesus ajarkan yaitu menjalani hidup dengan benar dan sesuai kehendakNya sekalipun tidak mudah karena panggilan setiap orang percaya adalah hidup yang memuliakan Tuhan dan pada akhirnya kita akan mendapat hidup yang kekal bersama Bapa di surga.

 

Sebuah pujian dari KJ 400 ke akan membantu meneguhkan langkah kita untuk meneladan Kristus yang lebih memilih jalan mulia meskipun harus menderita.

               

Kudaki jalan mulia. Tetap doaku inilah

                Ke tempat tinggi dan teguh. Tuhan mantapkan langkahku

 

                                Ya Tuhan angkat diriku. Lebih dekat kepadaMu

                                Ditempat tinggi dan teguh. Tuhan mantapkan langkahku.

 

(Pnt. Lydia Kwa She Ing)