Yeremia 23 : 1 - 8

Kehidupan kerohanian Yehuda pada zaman Yeremia sudah sangat merosot. Peribadahan hanya formalitas tanpa pembaharuan sikap. Mereka hanya mengejar kenikmatan duniawi sehingga hidup mereka dikuasai dosa. Tidak cuma umat awam, tetapi terlebih para pemimpin dan para gembala. Oleh sebab itu, Tuhan murka kepada mereka.

Melalui bacaan kita, Yeremia menyampaikan nubuatan tentang murka Tuhan kepada para gembala di Israel yang tidak lagi menjalankan fungsi dan tanggungjawab sebagai gembala yang baik. "Celakalah para gembala yang membiarkan kambing domba gembalaan-Ku hilang dan terserak. Aku akan membalaskan kepadamu perbuatan2 mu yang jahat"(1-2).

Namun dalam kemurahan Tuhan atas sikap pemimpin Israel tsb, nubuatan Tuhan datang dan menyatakan bahwa akan datang masanya Tuhan sendiri akan memulihkan dan mengumpulkan umat-Nya yang tercerai berai itu. "Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah Firman Tuhan, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri"(5).
Yang menjadi gembala adalah Tuhan sendiri. Ia akan membuat domba2 berkembang biak, tidak lagi ketakutan, hidup dengan tenteram, karena Ia menggembalakan dengan adil. Keadilan yang dimaksud bukanlah berdasarkan keadilan dunia, ataupun keadilan yang dibuat oleh manusia, namun berdasarkan keadilan Tuhan.

"Tunas Adil bagi Daud" yang dijanjikan itu, dinyatakan dalam Kristus Yesus. Dialah Gembala yang baik. Tuhan Yesus mengatakan : "Akulah gembala yang baik, Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba2Nya" (Yoh.10:11). Ia adalah Gembala yang baik dalam hidup kita saat ini dan selamanya.

Oleh sebab itu perlu ditegaskan bahwa, jika Tuhan Yesus mengatakan : "Akulah gembala yang baik", maukah kita terus digembalakan oleh-Nya?.
Kiranya pikiran, hati dan tindakan bahkan seluruh hidup kita digembalakan oleh Tuhan. 

Doa Pribadi :
- Berdoa utk perdamaian dunia. Bangsa dan negara.
- Berdoa utk gereja dan pelayanannya.