TENTANG MENGHAKIMI

  •  Daniel Kristanto Gunawan
  •  


Roma 2:1 
“Karena itu, hai manusia, siapapun juga engkau, yang menghakimi orang lain, engkau sendiri tidak bebas dari salah. Sebab, dalam menghakimi orang lain, engkau menghakimi dirimu sendiri, karena engkau yang menghakimi orang lain, melakukan hal-hal yang sama.”

Sebuah peribahasa mengatakan “Gajah di pelupuk mata tidak terlihat, semut di seberang pantai nampak jelas” yang bersarti “kesalahan diri sendiri tidak terlihat, tetapi kesalahan orang lain terlihat jelas.” Begitu mudah orang menilai kesalahan orang lain, namun begitu sulit untuk instropeksi diri.  

Kita dapat tergelincir ke dalam penghakiman ketika kita mulai beropini tentang orang yang tidak kita sukai. Opini itu beda dengan fakta! Belum tentu benar. Opini yang terus di bicarakan bisa menjadi gosip dan akhirnya berujung fitnah yang belum tentu benar.

Orang ketika menghakimi akan merasa dirinya lebih benar dan lebih baik dari pada orang lain. Bukankah ini sebuah kesombongan? Dan Allah tidak suka dengan kesombongan. 

Penghakiman bisa dekat dengan fitnah yang akhirnya dapat menghancurkan relasi yang baik, bahkan kehidupan orang.

Oleh sebab itu, dengarlah apa yang Firman Allah peringatkan dalam surat Roma untuk tidak menghakimi, sebab hanya ada satu pembuat hukum dan Hakim, yaitu Tuhan yang berhak menghakimi dengan adil. 

Maka jaga lidah kita, sebelum beropini, menghakimi, dan jatuh dalam memfitnah. Jagalah kehidupan bersama dengan pembicaraan yang baik. Tegur dengan kasih, puji dengan tulus.  Itulah kehidupan persekutuan dalam Tuhan. 

Pokok Doa:
1. Perdamaian dunia
2. Pemerataan perkembangan ekonomi - sosial di Indonesia
3. Program Minggu Berkat dalam rangka Natal 2023

Pdt. Daniel K. Gunawan