SALING MENGUATKAN

  •  Sujud Swastoko
  •  

Kisah Para Rasul 20:1-6

”Setelah reda keributan itu, Paulus memanggil murid-murid dan menguatkan hati mereka. Sesudah minta diri, ia berangkat ke Makedonia. Ia menjelajah daerah itu dan dengan banyak nasihat menguatkan hati saudara-saudara di situ.” (Kisah Para Rasul 20:1-2a)

Pemberitaan Injil Kerajaan Allah selalu menghadapi rintangan. Tak terkecuali saat pemberitaan Injil dilakukan di wilayah Efesus yang terkenal dengan patung Dewi Artemis. Orang-orang Efesus saat itu memang menyembah dewa Yunani, yaitu Dewi Artemis yang dikenal sebagai dewa kesuburan. 

Penyembahan terhadap Dewi Artemis ini juga menjadi ladang yang subur bagi pengrajin perak yang membuat kuil-kuilan Dewai Artemis. Kuil-kuilan tersebut mendatangkan keuntungan yang besar bagi pengusaha perak dan tukang-tukangnya. Namun, pemberitaan Injil di Efesus dianggap membahayakan bisnis mereka, karena penyembahan terhadap Dewi Artemis juga bisa berkurang sehingga omzet dagangan mereka juga berkurang.

Oleh karena itulah, salah satu pengusaha perak, Demetrius, memprovokasi orang-orang Efesus bahwa pemberitaan Injil yang dilakukan Efesus menghina kuil Artemis sehingga Dewi Artemis akan kehilangan arti dan kebesarannya. Maka, munculah keributan sampai akhirnya pejabat kota itu mengarahkan, kalau ada masalah jangan ribut di area umum, tetapi dibawa ke pengadilan.

Peristiwa tersebut tentu saja membuat takut orang-orang percaya di Efesus, terlebih nyawa mereka juga terancam. Oleh karena itulah maka Paulus memanggil murid-muridnya dan menguatkan hati mereka. Paulus juga keliling, menjelajah daerah itu dan dengan banyak nasehat menguatkan hati saudara-saudaranya di situ. Saat di Yunani, Paulus pun tidak lepas dari upaya pembunuhan yang dilakukan orang-orang Yahudi yang belum percaya Kristus.

Dalam perjalanan iman orang percaya, maka cobaan demi cobaan akan terus kita hadapi untuk menggoyahkan iman kita. Maka langkah yang perlu kita lakukan adalah terus bersatu, saling menguatkan, tidak meninggalkan persekutuan dengan Tuhan maupun dengan sesama saudara seiman. Dengan demikian kehangatan kasih Tuhan akan terus kita rasakan.

Saling mengunjungi di antara saudara seiman tentu juga menjadi kekuatan tersendiri. Seperti yang telah dilakukan Komisi Warga Senior melalui kunjungan lansia setiap bulan, akan memberikan kekuatan bagi para lansia yang merasa kesepian atau tidak bisa ke gereja karena keterbatasannya. Walau hanya sekadar berkunjung, ngobrol, saling menguatkan, namun itu akan menumbuhkan iman bagi jemaat.

Kiranya kita terus dimampukan untuk saling memperhatikan dan saling menguatkan, terutama saat menghadapi persoalan hidup yang terasa berat. Dengan kekuatan dari firman Tuhan dan dukungan dari saudara-saudara seiman, maka persoalan tersebut bisa dihadapi dan menjadi ujian iman bagi kita. Kiranya Tuhan terus menolang dan menguatkan iman kita. Amin.


Pokok Doa

1. Anggota jemaat yang memiliki keterbatasan sehingga tidak bisa ke gereja, terus dikuatkan.

2. Misi penginjilan di daerah-daerah terpinggirkan.


Sujud Swastoko