PERCAYA DAN TAAT

  •  Gerald Raynhart Stephen
  •  


Bacaan: Yohanes 12:44-50


Suatu kali teman saya sempat mengalami kerugian karena sebuah penipuan. Dia bercerita bahwa tanpa sadar ia menaati perintah demi perintah yang diberikan sang penipu. Awalnya sang penipu menjanjikan sebuah hadiah yang besar, tetapi yang ada malah merugikan. Hal ini membuat saya menyadari bahwa sudah seharusnya kita tidak dengan segera menaati perintah seseorang yang tidak kita percaya atau bahkan belum pernah kita temui sebelumnya.

Yesus mengatakan sebuah ucapan yang begitu tegas tentang bagaimana seseorang perlu percaya kepada-Nya. Kita perlu melihat bahwa sebelum perikop ini tertulis ada beberapa kejadian yang terjadi dalam perikop-perikop sebelumnya, yaitu: 1. Yesus dielu-elukan di Yerusalem (12:12-19); 2. Yesus memberitakan kematian-Nya (12:20-36); 3. Orang Yahudi tidak percaya kepada Yesus (12:37-43). Semua hal yang terjadi ini mengantar kepada sebuah kondisi di mana ada pilihan untuk percaya atau tidak. Mulai dari Yesus yang dielu-elukan di situ Rasul Yohanes menulis bahwa orang-orang yang mengelu-elukan Yesus adalah orang-orang yang takjub akan muljizat Yesus (ay. 17-18). Tetapi tidak diketahui apakah orang-orang ini sungguh percaya kepada Yesus atau hanya sekadar takjub akan mukjizat Yesus. Lalu kemudian Yesus memberitakan kematian-Nya karena adanya orang Yunani yang datang beribadah dan hendak bertemu dengan Yesus. Yesus berkata bahwa hendaklah mereka percaya kepada Terang yang ada pada saat itu (ay. 35-36), yang maksudnya adalah percaya kepada Yesus sendiri. Lalu setelah itu Rasul Yohanes pun menambahkan bahwa banyak orang Yahudi yang tidak percaya kepada Yesus karena penggenapan taurat Tuhan (ay. 40-41).

Ketiga hal ini yang kemudian membuat Yesus mengatakan ucapan yang tegas ini sekaligus memproklamasikan kesatuan-Nya dengan Bapa yang telah mengutus-Nya. Setiap orang yang percaya kepada Yesus, percaya kepada Bapa. Lalu setiap orang melihat Yesus, berarti melihat Bapa yang telah mengutus Yesus ke dunia. Satu hal penting lagi bahwa Yesus berkata setiap orang yang mendengar perkataan Yesus namun tidak melakukannya maka orang tersebut akan dihakimi oleh perkataan-perkataan Yesus dan bukan oleh Yesus sendiri. Sebab perkataan Yesus adalah perkataan dari sang Bapa.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa setiap kita yang sungguh-sungguh percaya kepada Yesus, perlu mendengarkan apa yang menjadi perkataan-Nya. Bukan hanya mendengar tetapi juga melakukan-Nya, karena jika kita tidak melakukannya, kita sama seperti orang-orang yang tidak percaya yang tidak pernah mendengarkan perkataan-Nya. Sebab perkataan Yesus adalah perkataan Bapa yang akan menghakimi dunia ini. Yesus sendiri tidak akan menghakimi dunia, sebab Dia datang untuk menyelamatkan dunia. Maka dari itu sebenarnya perkataan-perkataan Yesus adalah untuk menyelamatkan setiap kita jika kita melakukannya, tetapi jika tidak kita lakukan perkataan itulah yang akan menjadi dasar penghakiman kita. Perlu diingat bahwa Yesus tidak berkata keselamatan kita dipengaruhi oleh perbuatan kita, melainkan ketaatan melakukan perkataan Yesus adalah karena kita sungguh-sungguh percaya kepada-Nya.

Mari setiap kita yang berkata bahwa kita percaya kepada Yesus, datang kepada-Nya dan dengarkan baik-baik perkataan-Nya. Baca kembali Alkitab kita untuk menemukan perkataan-perkataan Yesus. Tambah lagi jam doa kita untuk dapat berkomunikasi dan berelasi lebih dalam dengan Yesus. Serta lakukanlah apa yang menjadi kehendak-Nya dalam hidup kita. Sebab jika kita percaya kepada Yesus maka kita akan menaati-Nya.

Pokok Doa:
1. Pergumulan Remaja-Pemuda GKI Coyudan dalam sekolah, kuliah dan pekerjaan
2. Kebaktian GKI Coyudan besok minggu
3. Pergumulan jemaat yang sakit dan lanjut usia