KISAH HIDUPKU, MEMPERSAKSIKAN KASIHNYA

  •  Admin
  •  

Kejadian 45 : 1-15

 

Kisah hidup Yusuf bisa kita baca di dalam Kejadian pasal 37-50 menceritakan bagaimana perjalanannya dalam suka dan duka hingga akhirnya menjadi berkat untuk keluarganya. Secara singkat kita akan belajar dari perjalanan hidup Yusuf yang mungkin juga mewakili perjalanan hidup kita semua.

<!-- [if !supportLists]-->1.     <!--[endif]-->Dimulai dari Yusuf muda yang sangat dikasihi ayahnya melebihi saudara-saudaranya, bahkan diberikan jubah yang maha indah yang tentunya membuat hidup Yusuf muda saat itu penuh dengan kebahagiaan. Namun perlakuan yang berbeda membuat saudara-saudaranya menjadi iri hati dan membenci Yusuf hingga hampir dibunuh dan akhirnya dijual sebagai budak kepada orang Ismael. 

<!-- [if !supportLists]-->2.     <!--[endif]-->Yusuf mengalami perubahan hidup yang drastis, dari hidup bebas di rumah sekejap berubah menjadi budak di rumah Potifar, di Mesir.  Tetapi Tuhan menyertai Yusuf,  sehingga apa yang dia kerjakan selalu berhasil. Tuannya percaya dan memberi kuasa untuk mengatur segala miliknya. Tetapi semua itu tidaklah menetap karena kemudian Yusuf difitnah oleh istri Potifar sehingga dimasukkan ke penjara.

<!-- [if !supportLists]-->3.     <!--[endif]-->Sebagai seorang narapidana tentu bukanlah hidup yang menyenangkan bagi Yusuf namun karena Tuhan menyertainya, Yusuf menjadi kesayangan kepala penjara. Di dalam penjara Yusuf bertemu dengan mantan juru minuman dan mantan juru roti Firaun. Ketika dipenjara mereka bermimpi dan dengan pertolongan Tuhan maka Yusuf dapat mengartikan mimpinya dan memohon kepada mereka untuk membantunya keluar dari penjara tetapi mereka tidak mengingatnya.

<!-- [if !supportLists]-->4.     <!--[endif]-->Ketika Firaun bermimpi, Yusuf dengan pertolongan Tuhan dapat mengartikan mimpinya tentang 7 tahun masa kelimpahan dan 7 tahun masa kelaparan dan memberikan usulan solusinya untuk menempatkan seorang yang berakal budi dan bijaksana menjadi kuasa atas Mesir dan menyimpan segala bahan makanan dalam tahun-tahun kelimpahan untuk menghadapi masa kelaparan. Karena Yusuf dipandang oleh Firaun sebagai orang yang penuh dengan Roh Allah dan orang yang berakal budi serta bijaksana, maka dia kemudian diangkat menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir.

<!-- [if !supportLists]-->5.     <!--[endif]-->Setelah 7 tahun masa kelimpahan lewat, akhirnya kelaparan hebat melanda seluruh bumi sehingga saudara-saudara Yusuf datang ke Mesir untuk membeli gandum. Ketika Yusuf melihat saudara-saudaranya dan mengenali mereka, dia memberikan kepada mereka apa yang dibutuhkan dan singkat cerita dia memperkenalkan dirinya kepada mereka, mengampuni dan meminta mereka semua untuk tinggal di tanah Gosyen dekat dengannya. 

Perjalanan panjang Yusuf tentunya bukan perjalanan mudah. Baru sebentar hidup enak dan nyaman sudah berganti dengan kesulitan dan penderitaan. Bukan juga tanpa pergumulan, karena ketika Yusuf dijual oleh saudara-saudaranya, difitnah istri Potifar dan dimasukkan penjara dan tidak diingat oleh juru minuman setelah mengartikan mimpinya pasti menimbulkan sakit hati, kesedihan dan tangisan. Tetapi Yusuf pribadi yang mengandalkan Tuhan, di dalam setiap apapun yang dialami dia selalu disertai dan diberkati Tuhan sehingga apapun yang dikerjakan berhasil. Di dalam situasi yang sulit dan tidak enak, dia tetap melakukan tugas pekerjaannya dengan baik sehingga menumbuhkan rasa sayang dari tuannya. Bahkan akhirnya Yusuf bisa menjadi penolong untuk seluruh keluarganya didalam masa-masa yang sulit. Tentunya semua itu tidak akan terjadi jika Yusuf belum mengampuni mereka. Pribadi Yusuf yang baik mampu melihat bahwa segala kesukaran yang diijinkan Tuhan terjadi padanya adalah jalan Tuhan untuk menyelamatkan seluruh keluarganya ketika kelaparan melanda seluruh bumi.

Bagaimana dengan kehidupan kita, pasti juga ada masa-masa suka dan duka yang datang silih berganti. Ketika kita berada pada situasi suka, aman, nyaman tentu semua mudah untuk dijalani tetapi mampukah kita seperti Yusuf yang tetap percaya dan mengandalkan Tuhan ketika penderitaan datang di hidup kita dan tetap mampu menjalaninya dengan baik sehingga kita tetap dapat mempersaksikan kasih Kristus kepada sekeliling kita terutama anak-anak kita? Tuhan tidak pernah menjanjikan musim selalu panas, kadang ada hujan badai yang harus kita hadapi tetapi Tuhan memberikan pelangi ketika hujan badai sudah lewat sebagai tanda KasihNya. Karena itu kita tidak perlu takut ketika harus menghadapi duka didalam hidup kita, karena Tuhan selalu menjaga dan Dia bisa diandalkan. Didalam setiap musim hidup kita apapun yang kita hadapi percayalah kepadaNya, maka jiwa kita akan aman bahkan Dia mampu memakai duka cita kita menjadi sesuatu yang bermakna untuk orang lain dan kita dapat mempersaksikan Kasih dan KuasaNya. Amin.

(Pnt. Lydia Kwa She Ing)