KETEGUHAN IMAN

  •  Gerald Raynhart Stephen
  •  

Kisah Para Rasul 21:1-15

Sesuatu yang tidak sesuai dengan kehendak kita tentu sering terjadi. Sekalipun sudah dipersiapkan dengan sebaik mungkin, ada saja hal-hal yang membuat rencana kita tidak berjalan dengan baik. Bahkan sudah diperhitungkan dengan detail dan didoakan. Sehingga mungkin kita bisa bertanya-tanya, apakah mungkin doa saya tidak didengar? Atau doa saya tidak benar?; dan bagi sebagian orang yang kecewa berat bisa saja kemudian pergi meninggalkan Tuhan. Respon apa yang seharusnya kita miliki jika kita sungguh-sungguh beriman kepada Tuhan?

Ada hal menarik yang terjadi dalam perjalanan rasul Paulus yang pindah dari kota ke kota dan menuju ke Yerusalem. Rasul Paulus berkali-kali di desak untuk tidak pergi ke Yerusalem karena tentu ia akan ditangkap. Sebab, banyak orang Yahudi yang membenci Paulus, sehingga Paulus seharusnya tidak datang ke Yerusalem (ay. 4, 12). Lebih lagi bahkan datanglah kepada Paulus seorang nabi bernama Agabus yang tiba-tiba mengikat dirinya dan berkata begitulah Paulus akan diikat atau ditangkap (ay. 10-11). Ini menjadi sebuah penggambaran yang semakin jelas bahwa Paulus tidak seharusnya datang ke Yerusalem.

Tetapi respon Paulus perlu menjadi perhatian khusus. Ia berkata: "Aku rela bukan saja untuk diikat, tapi juga untuk mati di Yerusalem oleh karena nama Tuhan Yesus (ay. 13)." Pernyataan tegas dan yakin yang diberikan oleh Paulus membuat murid-murid akhirnya menyerah dan berkata "jadilah kehendak Tuhan (ay. 14)." Ada sebuah keteguhan iman yang ditunjukkan oleh Paulus.

Tetapi kisah ini sungguh sangat membuat penasaran, dan membuat kita bertanya-tanya tentang apa yang terjadi selanjutnya kepada Paulus? Apakah Ia selamat karena imannya kepada Tuhan? Apakah Ia dapat menghindari amukan orang-orang Yahudi yang membencinya? Pada akhirnya setelah Paulus tiba di Yerusalem, ia disambut dengan baik oleh jemaat (ay. 17). Namun penangkapan itu tidak bisa dihindari dan Paulus akhirnya ditangkap dan dipukuli oleh orang-orang yang menangkapnya (ay. 27-28, 31-32). 

Dalam kisah ini kita dapat belajar tentang keteguhan iman Paulus. Paulus dengan teguh berkata bahwa ia tidak takut dengan kematian yang akan ia terima oleh karena nama Tuhan Yesus. Paulus tahu konsekuensi yang akan ia terima ketika pergi ke Yerusalem. Dan pernyataan keteguhan iman Paulus tidak juga membuatnya mendapatkan keselamatan dari Tuhan. Inilah sebuah contoh keteguhan iman yang sungguh teguh. Sekalipun ia tahu dengan jelas konsekuensi yang akan ia hadapi, ia tidak mundur dan tetap menjalani kehendak Tuhan.

Banyak orang yang berharap ketika sudah beriman kepada Tuhan maka hidupnya akan aman dan terhindar dari masalah juga penderitaan. Pada kenyataannya iman bukanlah sebuah mantera atau jimat agar kita dijauhkan dari masalah. Tetapi iman adalah sebuah kekuatan agar kita dapat menghadapi masalah dan penderitaan di dalam dan bersama Tuhan. Kiranya keteguhan iman itu juga ada dalam setiap kita untuk dapat menghadapi masalah dan penderitaan di dalam dan bersama Tuhan. Tuhan menyertai dan menguatkan kita sekalian.


* Pokok Doa:*

1. Pergumulan studi dan pekerjaan remaja pemuda GKI Coyudan

2. Masa liburan sekolah

3. Pergumulan jemaat yang sakit dan lanjut usia


Gerald Raynhart Stephen