KESOMBONGAN DAN KEANGKUHAN MENGHASILKAN KEKACAUAN

  •  Lucas Adhitya Aryanto Sudarmadi
  •  

Kejadian 11:1-9

Sepakat untuk menentang kehendak Allah ! Itulah yang terjadi dalam peristiwa terkenal tentang Menara Babel. Manusia yang diperintahkan Tuhan Allah untuk memenuhi bumi itu sepakat untuk membangun menara untuk mencari nama (yang berarti ingin menyaingi nama Tuhan) dan supaya mereka tidak terserak ke seluruh bumi (Kejadian 11:4).

Manusia dengan kepandaiannya dikuasai oleh kesombongan dan bahkan keangkuhan hati. Sombong karena manusia merasa hebat karena kepandaiannya dan angkuh karena memandang rendah kehendak Allah untuk manusia agar memenuhi bumi. Dalam kesatuan bahasa dan kebangsan, manusia yang sehati dan sepakat itu memulai pemberontakan terhadap kehendak Allah. 

Itulah yang membuat Tuhan Allah memutuskan untuk mengacaubalaukan bahasa sehingga mereka tidak dapat lagi melanjutkan pembangunan menara Babel dengan baik. Bukan karena Allah iri atau takut kepada potensi tak terbatas manusia, tetapi karena Allah tahu yang terbaik bagi umat-Nya. Allah tidak mau umat manusia ciptaan-Nya itu jatuh lebih dalam lagi dalam pemberontakan dan dosa yang membinasakan.

Sebagai umat Tuhan kita diajak untuk terus memeriksa diri kita agar menjauhkan diri dari kesombongan dan bahkan keangkuhan hidup. Sebab kesombongan menjadi awal penolakan manusia terhadap kehendak Tuhan dan keangkuhan menjadi langkah kedua bagi kita untuk menolak hikmat Tuhan; dan dengan kesombongan dan keangkuhan timbullah kekacauan. 

Hal inilah yang juga terjadi di dalam sebuah persekutuan gereja, keluarga, maupun pekerjaan. Ketika ada orang yang menyombongkan diri dan merendahkan orang lain pastilah timbul kekacauan dan ketidaknyamanan. 

Sebagaimana Adam dan Hawa pada mulanya tunduk dan taat pada kehendak Allah, kedamaian dan keteraturan terpelihara ! Demikian kerendahan hati untuk tunduk dan taat akan kehendak Allah akan membawa keteraturan dan kesatuan hati untuk melakukan segala sesuatu, dan berhasil.

Jauhkan diri dari kesombongan dan keangkuhan yang menghasilkan kekacauan, dan bangunlah diri dalam kerendahan hati dan ketaatan akan kehendak Allah. Amin.


Pokok Doa :

1. Untuk perkembangan pelayanan Pos Kebaktian Baturan Indah, Pos Jemaat Joyotakan dan Pos Jemaat Solo Baru.

2. Untuk kelancaran kegiatan retret aktivis GKI Coyudan Solo (Kamis, 23 Mei – Jum’at, 24 Mei 2024).


Pdt. Lucas Adhitya Aryanto Sudarmadi