JANGAN MENIMBUN MURKA ALLAH

  •  Lucas Adhitya Aryanto Sudarmadi
  •  

Renungan Harian GKI Coyudan Solo

Kamis, 5 September 2024


Roma 2:4-5

Jangan Menimbun Murka Allah


Dalam kenyataan hidup ini kita seringkali menjumpai peristiwa yang kita pandang tidak adil terjadi; hal itu terkadang membuat kita berpikir bahwa Tuhan tidak memberikan hukuman atau teguran kepada mereka yang hidupnya tidak benar dan menikmati dosa. Dan tidak sedikit orang yang tadinya hidupnya lurus akhirnya berkompromi dengan dosa dan ikut terseret arus dunia dalam dosa karena melihat ketidak adilan yang terjadi dan seolah baik-baik saja.


Melalui bacaan ini justru kita diajarkan untuk berhati-hati dengan pikiran yang keliru itu. Sebab Tuhan sesungguhnya masih memberikan waktu bagi orang-orang yang hidup dalam dosa, agar mereka bertobat dan terbebas dari hukuman. Kekayaan kemurahan Tuhan tidak dapat kita ukur dengan batasan-batasan kita, kesabaran dan kelapangan hati Tuhan tidak boleh kita abaikan, karena Tuhan sesungguhnya mengharapkan pertobatan.


Dan bagi orang-orang yang menganggap sepi kemurahan Tuhan itu, sekalipun tampaknya selalu baik-baik saja, sesungguhnya sedang menimbun murka Allah atas dirinya sendiri. Sebab pada akhir zaman, di mana Kristus datang sebagai hakim, Tuhan akan menegakkan keadilan itu seturut dengan kehidupan seseorang; adakah ia menerima pengampunan Allah dan hidup dalam pertobatan ataukah ia tidak mau hidup dalam pertobatan sehingga berada di luar anugerah Allah !


Demikian setiap kita diajar untuk memandang kemurahan Allah sebagai waktu kesabaran Tuhan untuk orang dapat menerima berita keselamatan dalam Tuhan Yesus dan menerima panggilan pertobatan. Ketika kita membaca dan mendengar firman Tuhan diberitakan, biarlah itu menjadi alat bagi kita untuk bertobat, dan menjadi bukti bahwa kita tidak menyia-nyiakan waktu kesabaran Tuhan ! Marilah kita jangan Menimbun Murka Allah, tetapi pandanglah serius waktu kesabaran Tuhan dan hiduplah dalam pertobatan. Amin.


Pokok Doa :

1. Untuk kelancaran pelayanan misi GKI Coyudan bersama LAI.

2. Untuk semangat bagi kaum muda gereja dalam bermisi.


Pdt. Lucas Adhitya Aryanto Sudarmadi