HIDUP DI BAWAH KASIH KARUNIA
Bacaan: Titus 2:11-15
Sesuatu yang baik tentu akan berdampak baik juga bagi diri kita. Jika kita merasa terberkati oleh sesuatu, hal itu akan mendorong kita untuk juga melakukan kebaikan atau memberkati orang lain. Bukan hanya itu saja, ketika kita merasa sungguh-sungguh bahagia karena sesuatu hal, terkadang kita bahkan tidak mampu menahan diri untuk menceritakan hal tersebut kepada orang-orang di sekitar kita. Demikian juga kasih karunia yang Tuhan berikan kepada kita adalah sebuah berkat, kebaikan, kebahagiaan yang dianugerahkan oleh Tuhan. Apakah kasih karunia itu berdampak dan membuat kita tidak dapat menahan diri untuk membagikannya?
Rasul Paulus mengirimkan surat kepada Titus untuk memberikan pengajaran kepada jemaat yang ia layani. Rasul Paulus ingin setiap orang dapat memahami kewajiban-kewajiban mereka sebagai orang yang sudah mengalami dan hidup di bawah kasih karunia Tuhan (2:1-10). Rasul Paulus menekankan bahwa kasih karunia Tuhan telah nyata dan kita dididik untuk menjadi manusia yang baru (ay. 12). Kita perlu mendasari hidup kita di bawah kasih karunia tersebut. Lebih lagi Rasul Paulus juga menekankan bahwa kita perlu hidup di dalam pengharapan kita di dalam Tuhan Yesus (ay. 13). Kasih karunia Tuhan Yesus yang telah menyerahkan diri-Nya itu juga telah membebaskan kita dari segala kejahatan dan menjadikan kita umat yang kudus bagi Tuhan (ay. 14).
Nampak jelas bahwa kasih karunia adalah anugerah inisiatif dari Tuhan bagi kita. Sehingga kita tidak perlu memintanya kepada Tuhan. Kasih karunia di berikan kepada kita melalui pengampunan dan penyertaan Tuhan atas hidup kita. Kasih karunia itu dinyatakan melalui kematian dan kebangkitan Yesus. Tidak ada hal yang lebih baik dari kasih karunia Tuhan dalam hidup kita. Tidak ada yang lebih membahagiakan dari kasih karunia yang Tuhan sudah lakukan lebih dahulu kepada kita. Apakah kasih karunia itu berdampak bagi hidup kita?
Marilah kita sungguh-sungguh menghayati kasih karunia yang sudah Tuhan berikan kepada kita. Bagaimana Ia mengampuni dan menyertai hidup kita. Bagaimana Ia mati dan bangkit bagi kita sekalian. Hiduplah dengan penuh kesadaran akan kewajiban-kewajiban kita di bawah kasih karunia. Hiduplah dengan baik dan lurus, supaya nama Tuhan dimuliakan melalui kehidupan kita. Maka hidup kita dapat menjadi kitab terbuka yang akan menyebarkan kisah kasih karunia Tuhan yang telah diberikan kepada kita.
Pokok Doa:
1. Pergumulan studi dan pekerjaan remaja-pemuda GKI Coyudan
2. Persiapan kebaktian minggu
3. Pergumulan jemaat yang sakit dan lanjut usia