HATI-HATI PADA KEMARAHAN

  •  Keshia Hestkahayu Suranta
  •  


Efesus 4:26 (BIMK) "Kalau kalian marah, janganlah membiarkan kemarahan itu menyebabkan kalian berdosa. Janganlah marah sepanjang hari,"

Marah adalah salah satu emosi natural yang wajar ada pada diri manusia. Mengapa? Karena kedudukan emosi yang beraneka ragam, salah satunya marah, adalah salah satu dari sekian banyak ekspresi manusia. Seperti layaknya kesedihan,kegembiraan, kekecewaan dan ragam emosi lainnya, adalah bagian utuh dari kemanusiaan kita. Oleh karena semua ragam rasa manusia haruslah diterima apa adanya,dimulai dari diterima dan diakui oleh dirinya sendiri. Pengakuan ini bisa kita latih dengan usaha untuk terus mengenali diri dengan pertanyaan-pertanyaan: apakah yang aku rasakan hari ini? Apakah yang aku pikirkan? Apakah tanggapanku tentang kejadian ini?. Mampu menjawab dengan sadar pada diri sendiri soal apa yang dirasakan adalah salah satu tehnik untuk mengenali dan pada akhirnya mengendalikan secara positif ragam emosi yang ada.

Firman Tuhan hari ini mengingatkan pada kita bahwa kita boleh saja marah,tetapi HATI-HATILAH. Mengapa? Karena jangan sampai kemarahan itu membuat kita menjadi berdosa. Contohnya apa; kebencian, dendam, pembalasan dll yang kita tau jelas mendatangkan dosa karena kejahatan yang menjadi buah dari kemarahan yang berkepanjangan. Kemarahan yang tidak diakui,tidak diolah,tidak dilampiaskan dengan baik bahkan tidak diselesaikan dengan baik sesuai Firman Tuhan. Salah satu trik alkitabiah yang jelas diajarkan dalam Firman Tuhan hari ini, dalam mencegah perbuatan dosa adalah: malah boleh, berlarut-larut dalam kemarahan jangan! Bahasa alkitabnya: jangan sampai marah sepanjang hari. Hati-hati. Segera akui,kenali,kelola dan selesaikan kemarahan-kemarahan kita dengan baik karena jika kita tidak, pintu untuk jatuh dalam dosa menjadi lebih terbuka. Ayo kendalikan dengan Firman Tuhan dan latihan mengelola kemarahan dengan hikmat Roh Kudus.

Doa pagi: 
"Ya Allah, ajarkanlah pada diriku agar aku sungguh mengenali kemarahanku dengan mengelolanya dengan hikmat daripada-Mu. Amin."