HARTA ADALAH PERKARA KECIL DI MATA ALLAH

  •  Lucas Adhitya Aryanto Sudarmadi
  •  

Amsal 11:23-30

Amsal 11 berisikan perbandingan antara orang benar dan orang fasik; bagaimana setiap tindakan baik orang benar ataupun kejahatan orang fasik memiliki upahnya masing-masing sesuai dengan perbuatan tiap-tiap orang. Dan salah satu yang disinggung oleh penulis Amsal adalah soal harta.

Penulis Amsal mencermati kehidupan manusia dan menemukan bagaimana ada orang yang menyebar harta, tetapi semakin ia menjadi kaya, dan sebaliknya, ada orang yang hidupnya begitu menghemat luar biasa tetapi justru selalu berkekurangan.

Bukankah menghemat itu suatu hal yang baik ? Kenapa justru dikatakan akan selalu kekurangan ?! Karena yang dimaksudkan di sini bukanlah sekedar berhemat, tetapi menghemat secara luar biasa dapat berarti juga : menahan untuk menggunakan hartanya demi melakukan atau tujuan yang baik ! Dan akibatnya bahwa kenyataannya justru kekikirannya itu membuatnya justru terus menerus kekurangan; dan rasa kurang itu akan menjadi keserakahan karena kurangnya hati nurani.

Dan sebaliknya yang dimaksud dengan menyebar harta tentu bukan berarti orang itu menghambur-hamburkan hartanya untuk kesenangan atau pujian dan tanpa tujuan ! Tetapi bagaimana seorang menggunakan hartanya tanpa keraguan untuk melakukan sesuatu yang berarti bagi sesama dan untuk kepentingan yang lebih besar dari dirinya sendiri, dan bahkan demi memuliakan Tuhan. 

Dari kemurahan hati dan kerelaan untuk menggunakan harta demi melakukan kehendak Tuhan inilah yang menjadi berkat juga bagi orang itu, sehingga Tuhan dapat percayakan lebih lagi harta kepadanya (karena ia dapat dipercaya); seperti firman Tuhan dalam Injil Matius 25:21 yang berkata, “… Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu”.

Harta kekayaan adalah perkara kecil yang Tuhan percayakan kepada kita di dalam dunia ini, sebab itu belajarlah untuk menggunakan harta dengan bijaksana seturut dengan kehendak Tuhan. Jangan jadikan harta sebagai kesombongan dan keangkuhan sehingga kita berlaku semau kita, tetapi percayakan penggunaan harta itu untuk kepentingan bersama dan kemuliaan Nama Tuhan.

Bukankah Tuhan akan mempercayakan kepada kita tanggungjawab atas perkara yang lebih besar daripada harta kekayaan apabila kita setia dalam perkara kecil itu ?! Dan sungguh Tuhan akan mempercayakan hadirnya Kerajaan Allah dalam hidup saudara dan saya apabila kita setia dalam perkara kecil kita. Amin.

Pokok Doa :
1.    Bersyukur atas kemurahan Tuhan yang mempercayakan harta dalam kehidupan kita, dan memohon hikmat agar dapat mengelolanya dengan baik.
2.    Berdoa untuk hikmat Tuhan bagi gereja-gereja dalam mengelola keuangan/berkat.