DARAH PERJANJIAN

  •  Johanis Melsasail
  •  

Bacaan: Keluaran 24:1-11

Sejarah tibanya bangsa Israel di Sinai dan penyajian perjanjian oleh Allah diikuti oleh apa yang dinamakan Kitab Perjanjian, yang di dalamnya terdapat peraturan-peraturan dasar. Sesudah itu dikisahkan tentang pengesahan dari perjanjian tersebut melalui persembahan kurban dan pemercikan darah.

Allah melakukan upacara pengikatan perjanjian dengan umat Israel. Posisi umat Israel dalam upacara itu, hanya berada di kaki gunung. Sedangkan Harun, Nadab dan Abihu serta ke 70 tua-tua yang merupakan wakil dan saksi umat boleh berada di pertengahan gunung. Hanya Musa yang diperkenankan sampai ke puncak gunung. Musa menulis segala Firman yang disampaikan Allah. Kemudian mereka mendirikan mezbah dan mempersembahkan korban. Musa mengambil sebagian darah korban kemudian disiramnya pada mezbah itu. Sementara darah disiram, Musa berkata kepada umat: Inilah darah perjanjian yang diadakan Tuhan dengan kamu berdasarkan Firman. Dengan demikian perjanjian Allah dengan umat-Nya dimeteraikan dengan darah.

Darah menandakan penyucian dan pengampunan dosa yang membuka perdamaian dengan Allah. Lebih dari pada itu "darah perjanjian" menunjuk kepada darah Kristus yang tercurah di Salib di Golgota. Itulah darah perjanjian baru yang menyucikan dosa umat manusia. Tanpa darah Yesus tidak ada penyucian. Tanpa penyucian tidak ada pengampunan dosa. Tanpa pengampunan dosa tidak ada pembaharuan hidup. Tanpa pembaharuan hidup tidak ada keselamatan. Tanpa keselamatan maka kita akhirnya mengalami kebinasaan. 

Karena itu betapa mahalnya harga sebuah kehidupan, termasuk hidup kita sendiri. Hidup kita tidak dapat ditebus dengan emas dan perak tapi hanya oleh darah Yesus. Karena itu benar kata seorang hamba Tuhan : Harga kehidupan kita, sama dengan harga darah Tuhan Yesus. Sebab hidup kita hanya dapat ditebus oleh darah-Nya. Itulah darah perjanjian. Pertanyaan untuk kita renungkan adalah: Apa yang akan kita buat untuk Dia yang mencurahkan darah-Nya untuk kehidupan kita?

Pokok Doa:
1. Penatalayanan gereja.
2. Pergumulan jemaat
3. Studi/Pendidikan anak-anak