ALLAH MENDENGAR SERUAN KITA

  •  Sujud Swastoko
  •  

Keluaran 2:23-25

”Lama sesudah itu matilah raja Mesir. Tetapi orang Israel masih mengeluh karena perbudakan, dan mereka berseru-seru, sehingga teriak mereka minta tolong karena perbudakan itu sampai kepada Allah.”
Allah mendengar mereka mengerang, lalu Ia mengingat kepada perjanjian-Nya dengan Abraham, Ishak dan Yakub. Maka Allah melihat orang Israel itu, dan Allah memperhatikan mereka.” 

Jumlah orang Israel yang tinggal di Mesir setelah mereka menetap di sana sejak Yusuf diberi kuasa di negeri itu, jumlahnya terus bertambah. Dan setelah ganti generasi, maka orang-orang Mesir merasa terancam dengan pertambahan jumlah orang Israel di wilayah mereka.

Oleh karena itulah bayi-bayi orang Israel sempat dibunuh agar jumlahnya tidak bertambah banyak. Dan pada saat itu dengan kuasa Tuhan, Musa lolos dari pembunuhan bayi, bahkan dia bisa hidup di Istana Firaun karena diadopsi menjadi anak oleh Putri Firaun. Namun setelah dewasa, ia melihat bagaimana saudara-saudaranya orang Israel diperlakukan dengan kejam oleh orang Mesir, sehingga dia membunuh orang Mesir dan melarikan diri ke Midian.

Orang Israel yang jumlahnya semakin banyak di Mesir, semakin tertekan. Walaupun raja Mesir telah berganti, tetapi orang Israel tetap hidup tertindas dan menjadi budak bagi orang Mesir. Oleh karena itulah, kemudian mereka mengeluh dan berseru kepada Tuhan agar mendapatkan pertolongan. Dan Tuhan sendiri mengingat janji-Nya kepada bapa leluhur orang Israel, sehingga memberikan pertolongan dengan mengangkat Musa untuk memimpin orang Israel keluar dari tanah perbudakan.

Sebagai orang pilihan Allah di dalam Yesus Kristus, kita juga masih merasakan penderitaan di dunia ini. Berbagai persoalan kadang mendera hidup kita sehingga kadang mengalihkan pandangan kita dari Allah, dan mulai hidup berpusat pada hal-hal duniawi. Keingian yang hanya berorientasi pada kepuasan duniawi tidak akan membawa kedamaian, tetapi justru yang dirasakan adalah kekhawatiran, ketakutan, hidup yang semakin jauh dari Allah.

Dalam kesesakan menjalani kehidupan dunia ini, maka satu-satunya jalan adalah berseru kepada Allah, mohon pertolongan Tuhan. Pada saat hati kita tertaut pada Tuhan, dan memahami karya dan rencana Tuhan, orientasi hidup berpusat pada Tuhan, maka damai sejahtera akan melingkupi hati kita. Persoalan-persoalan yang harus dihadapi di dunia tidak lagi menjadikan kita khawatir, karena ada Allah yang menolong kita.

Oleh karena itu, kita harus terus memegang janji Tuhan, semakin mengenal Allah dan terus mendengar Sabda-Nya sehingga hidup kita sesuai dengan apa yang Allah kehendaki. Hidup dalam rasa syukur dan berpusat kepada Tuhan, sehingga kita akan merasakan berkat-berkat yang cukup dalam kehidupan kita. Seperti orang Israel yang akhirnya dilepaskan dari tanah perbudakan, maka pada saat kita menghadapi persoalan berat dan berseru kepada Tuhan, yakinlah bahwa Tuhan akan memberikan jalan yang terbaik bagi hidup kita. Tuhan akan mendengar seruan doa kita.

Kiranya Tuhan menolong dan menyertai setiap langkah kehidupan kita. Amin 

Pokok Doa: 
1.Arus balik lebaran. 
2.Pelayanan misi pekabaran Injil di Indonesia dan suku-suku terasing.
3.Program pelayanan GKI Coyudan