ORA ET LABORA

  •  Maria Sampyuh
  •  

Bacaan: Rut 2: 1-16

Ada orang-orang yang berdoa supaya Tuhan mengubah ekonomi keluarganya, setiap hari berdoa dengan tekun,tetapi ketika ada orang yang menawarkan pekerjaan selalu menolak, ketika ada lowongan kerja tidak pernah mau mencoba. Menunggu Tuhan melakukan sesuatu untuk dirinya. Menanti Tuhan menolong dan mengubah hidupnya.  Berdoa dan berharap kepada Tuhan dengan tekun, tentu tidak salah. Percaya bahwa Tuhan menolong, tentu saja itu sangat baik. Dan pastilah Tuhan menolong.

Sesungguhnya ketika ada orang menawarkan pekerjaan, ketika ada orang memberi informasi tentang adanya lowongan pekerjaan, itu adalah bagian dari cara Allah bertindak bagi orang tersebut, bagian dari cara Allah untuk menolong mengubah hidup. Namun kerapkali orang tidak menanggapinya, ada orang- orang yang menyerahkan semuanya untuk Allah yang melakukan dan manusia tidak mau mengerjakan apa yang menjadi bagiannya.

Rut adalah seorang Moab yang kemudian mengikuti mertuanya yaitu Naomi untuk pulang ke Betlehem. Rut sebagai seorang asing, seorang pendatang di negeri asal mertuanya dan hanya tinggal bersama mertuanya tidak mau berpangku tangan. Rut tidak mau hanya menyandarkan hidup kepada mertuanya, atau hanya berdoa dan tidak bertindak. Rut 2:3 :" Pergilah ia, lalu sampai di ladang dan memungut jelai di belakang penyabit-penyabit, kebetulan ia berada di tanah milik Boas, yang berasal dari kaum Elimelekh." Rut mau mengambil langkah untuk mengerjakan apa yang menjadi bagiannya. Dia harus bekerja, dia harus melakukan sesuatu dan tidak bisa hanya tinggal diam dan berpangku sambil berharap bahwa hidupnya akan berubah, akan memiliki masa depan, tidak kekurangan, akan menjadi orang yang berhasil. Ada tindakan yang Rut lakukan, ada bagian yang Rut kerjakan untuk mendapatkan berkat sebagai sarana untuk  kelanjutan hidupnya. Ada usaha dan perjuangan untuk mengubah hidupnya.

Apakah kita sedang menantikan Tuhan bertindak untuk menolong kita? Mungkin saja Tuhan sudah bertindak untuk kita, namun kita tidak berani atau kita tidak mau mengambil bagian yang kita harus kerjakan. Kita mau serahkan semuanya untuk Tuhan yang mengerjakannya dan melakukannya,kita hanya mau terima jadi, nggak mau usaha, nggak mau kerja,nggk mau berjuang. Belajar untuk meneladan Rut yang berani untuk mengambil bagiannya dan melangkah mengerjakan apa yang semestinya dikerjakan, dan Tuhan memberkati Rut baik di langkah awal dan bahkan juga di langkah-langkah yang selanjutnya. Tuhan mengubah kehidupan Rut, Tuhan memberikan masa depan untuk Rut. Kiranya hari ini kita berani untuk melangkah mengerjakan apa yang menjadi bagian kita, jangan sampai kita hanya mau terima jadi, hanya menunggu dan berpangku tangan. Melangkahlah bersama dengan Allah melakukan bagian yang harus dikerjakan. Tuhan Yesus menolong dan menyertai langkah-langkah kita.